jangan jujur

by 1:58:00 PM 0 komentar
Jujur itu gak selalu benar, itu yg sy tangkap dr teman ngobrol sy sembari menyesap kopi dengan khusyuk. Di kafe dekat kampus, sore itu, teman sy datang lalu bercerita ttg kehidupannya. Ketika diakhir cerita, dy bertanya pendapatku, singkat cerita, aq menjawab, “yaa jelaslah kamu harus bisa belajar lebih lembut” lalu instant muka temanku merah padam dan nyaris menggebrak meja rapuh di kafe itu. “yah, salah lg nih..pritaa pritaa” dalam diri, si hati bilang begitu. Belum lagi rasanya dag-dig-dug karena sy ga begitu suka dibentak apalagi ditempeleng (lalu siapa jg yg mau gt) sy percaya teman sy gak segitunya. Lalu saya berusaha menenangkan dy, becanda2 ringan, tp gak berguna. Akhirnya dy berkata lunglai sambil setengah menunduk, “jangan terlalu jujur. Jujur bisa bikin lehermu kugorok barusan, tau?” *glek! Sy pun cuma bs mengangguk lemas lalu menyesap kopi lagi, tak berani berkata2 apalagi menatap temanku.
Beberapa menit keheningan terpecah ketika dy bilang terima kasih padaku. Sy heran, kenapa dy berterimakasih padahal kan katanya dy ingin sekali menggorok leher kecilku ini. Dy ini teman curhatku sedari s1 dulu, dy kuanggap lebih dewasa dalam berpikir. Pengalamannya banyak, jauh lebih banyak dariku. Dy menyantap manisnya gula 4 tahun lebih dulu dariku maka kupastikan dy kenal dengan pahitnya arang lebih dahulu pula dariku. Dulu, aq sering mengeluh tentang skripsi, tentang passionku, tentang pertemananku. Lalu dy akan menjadi penasihat kehidupan. Dan berlangusng 1 arah saja. Karena aq ga tau apa2, atau merasa tak tau apa2.
Namun sekarang ini keadaan mulai beda, lebih banyak ku berceloteh ttg apa2 yg kuanggap baik ketika dy curhat. Tak sadar, ini berbalik 180 derajat walau tak setepat itu*
Layaknya roda, hidup ya begitu. Berputar2, ada kalanya qt diatas tertawa atau merengut ketika terjatuh dibawahnya. Tak usah terlalu gembira klo ada diatas, kita harus kebawah. Tak usah menangis darah ketika di paling bawah, karena satu2nya jalan yaaa ke atas.

0 komentar:

Posting Komentar