kertas lusuh

by 1:26:00 PM 0 komentar
cerita bagus akan terlihat jelek jika ditulis diatas kertas hasil timpaan, hasil hapusan yang menerpanya kian kali banyaknya. itulah perempuan masa kini, termasuk aku. pacaran ibarat coretan, hapusan dan timpaan ibarat perpisahan, putus istilahnya. ya...begitulah yang aku tangkap dari buku Perempuan Pencari Tuhan. aku selalu terhenyak agak lama ketika membaca buku-buku seperti itu, sekaligus tertegun atas kebaikan Allah yg mau-maunya menutupi aibku dari lahir hingga seumur sekarang ini. MUAK! muak rasanya melihat coretan itu ada dimana-mana, apalagi melihat ujung pena berlumur tinta yg selalu siap menggores muka kertasku. sedih, muak, dan bingung. bagaimana kutulis cerita indahku? mana pena yg harus kuterima agar tak menggores dan menimpa lagi? entah sudah serusak apa aku sekarang jika memang aku ini sehelai kertas, mengertikah engkau para kaum adam bahwa kami sesungguhnya hanya ingin kasih sayang yg halal....bukan ingin membuatmu tertekan. wahai kaum adam yg gemar menggoresi kertas dan menimpanya, apakah engkau memang lebih memilih kertas lusuh dibandingkan kertas utuh? karena kali ini tak ada istilah daur ulang kertas.

0 komentar:

Posting Komentar